Dedi Mulyadi Rayakan Malam Takbiran dengan Festival Bedug

Berita435 Views

Dedi Mulyadi Rayakan Malam Takbiran dengan Festival Bedug Malam takbiran selalu menjadi momen penuh suka cita dalam menyambut Hari Raya Idulfitri. Tahun ini, suasana tersebut semakin semarak di Kota Bandung dengan digelarnya Festival Bedug di Gedung Pakuan, yang diinisiasi langsung oleh anggota DPR RI sekaligus tokoh Sunda, Dedi Mulyadi. Kegiatan ini tak hanya menjadi simbol perayaan religius, tetapi juga menghidupkan kembali budaya lokal di tengah masyarakat urban.

Dedi Mulyadi Meriahkan Takbiran Lewat Tradisi Budaya

Festival Bedug yang digelar pada malam 1 Syawal 1446 H ini menyedot perhatian masyarakat luas. Ratusan warga dari berbagai daerah di Jawa Barat turut hadir memenuhi halaman Gedung Pakuan, kediaman resmi Gubernur Jawa Barat.

Puluhan kelompok pemukul bedug dari kabupaten dan kota diundang secara khusus untuk unjuk kebolehan. Dentuman bedug berpadu dengan gema takbir menciptakan suasana syahdu dan meriah yang jarang ditemui di pusat kota.

“Bedug bukan sekadar alat musik religi. Ia adalah warisan budaya kita yang perlu dilestarikan, terutama oleh generasi muda,” ujar Dedi Mulyadi dalam sambutannya.

Ajang Silaturahmi dan Penguatan Kearifan Lokal

Dalam festival ini, Dedi Mulyadi menekankan pentingnya menjadikan momen Idulfitri sebagai ruang memperkuat silaturahmi dan budaya lokal. Ia berharap, kegiatan seperti Festival Bedug bisa menjadi tradisi tahunan dan tidak sekadar seremoni musiman.

Selain atraksi bedug, panitia juga menampilkan kesenian daerah seperti pencak silat, rampak gendang, hingga pertunjukan wayang golek mini yang digelar secara bergiliran di panggung budaya.

Partisipasi Komunitas dan Generasi Muda

Yang menarik, banyak peserta festival berasal dari komunitas remaja masjid, karang taruna, dan sanggar budaya. Mereka tidak hanya memukul bedug, tapi juga tampil dalam parade takbiran keliling dengan pakaian adat khas daerah masing-masing.

Acara ini turut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pejabat daerah. Antusiasme warga begitu tinggi hingga halaman Gedung Pakuan penuh sejak sore hari, menjelang buka puasa terakhir di bulan Ramadhan.

Kuliner Gratis dan Bazar UMKM

Untuk memeriahkan suasana, tersedia pula stand bazar makanan khas Lebaran dan produk UMKM lokal. Dedi Mulyadi secara simbolis membuka acara dengan membagikan ketupat, opor, dan makanan tradisional kepada warga yang hadir.

Fasilitas Pendukung:

  • Tenda istirahat dan tempat salat berjamaah
  • Area parkir luas di sekitar Gedung Pakuan
  • Pengamanan ketat dari Satpol PP dan kepolisian

Harapan Dedi Mulyadi: Jadikan Budaya sebagai Identitas Lebaran

Dalam wawancaranya, Dedi Mulyadi menyampaikan harapannya agar budaya tak hanya dijadikan pelengkap, melainkan menjadi inti dari perayaan Idulfitri di tanah air.

“Kita boleh modern, boleh digital. Tapi tak boleh kehilangan akar budaya. Festival Bedug ini adalah pengingat bahwa Lebaran juga tentang jati diri bangsa,” tegasnya.

Dedi Mulyadi Rayakan Malam Takbiran

Festival Bedug di Gedung Pakuan yang digagas Dedi Mulyadi menjadi contoh konkret bagaimana perayaan malam takbiran bisa dikemas dengan sentuhan budaya yang kuat. Bukan hanya soal suara bedug, tetapi juga semangat kebersamaan, pelestarian tradisi, dan ruang ekspresi komunitas lokal.

Di tengah era digital, acara seperti ini membuktikan bahwa budaya tetap hidup ketika dirawat dan diberikan panggung. Malam takbiran pun terasa lebih berarti, bukan hanya meriah—tapi juga bermakna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *