Ramai-ramai Warga Beli Emas Antam: Dari Uang Pensiun

Berita205 Views

Ramai-ramai Warga Beli Emas Antam: Dari Uang Pensiun Jakarta, 20 April 2025 – Fenomena unik tengah terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia. Butik-butik emas milik PT Aneka Tambang (Antam) diserbu warga dari berbagai latar belakang, mulai dari pensiunan, pelaku usaha, hingga anak muda. Mereka ramai-ramai membeli emas batangan, meskipun harga emas tengah berada di posisi tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Apa alasan di balik tren ini? Dan mengapa emas Antam menjadi primadona di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil?

Fenomena Investasi Emas: Masyarakat Bergerak Mengamankan Aset

Pensiunan Beralih dari Deposito ke Emas

Ucon, warga Jakarta Selatan berusia 55 tahun, mengaku mengalihkan sebagian besar uang pensiunnya ke dalam bentuk emas Antam. Baginya, investasi emas jauh lebih aman dan stabil dibandingkan menyimpan dana di bank dalam bentuk deposito.

“Saya ingin menjaga nilai uang saya tetap utuh. Kalau di bank kan bunganya kecil, belum lagi potongan pajak. Jadi saya pilih beli emas,” kata Ucon saat ditemui di Butik Emas Pulogadung.

Anak Muda dan Usaha Mikro Mulai Ikut Tren Beli Emas

Tidak hanya pensiunan, kalangan muda pun turut ambil bagian. Farid, seorang pemuda 28 tahun yang menjalankan usaha kuliner, menyisihkan sebagian keuntungan hariannya untuk membeli emas 1-2 gram setiap bulan.

“Ini hasil usaha, saya sisihkan. Daripada belanja barang nggak penting, mending simpan emas. Aman dan bisa dijual kapan aja,” ujarnya.

Harga Naik, Tapi Antusias Warga Tak Surut

Beli Emas Meski Harga Melambung

Meskipun harga emas batangan sempat menembus angka Rp1.200.000 per gram, warga tetap datang ke butik Antam sejak pagi hari. Beberapa bahkan rela mengantre selama berjam-jam demi mengamankan logam mulia sebagai investasi jangka panjang.

Menurut pantauan di Butik Emas Antam Pulogadung dan Surabaya, antrean dimulai sejak pukul 06.00 pagi, meskipun pelayanan resmi baru dibuka pada pukul 08.00.

Kendala dan Antisipasi: Kuota dan Antrian yang Ketat

Beli Emas Pembelian Dibatasi 50 Orang per Hari

Untuk menghindari penumpukan, manajemen Antam memberlakukan kuota pembelian harian sebanyak 50 nomor antrean. Hal ini membuat sebagian pembeli tidak kebagian layanan dan terpaksa mengulangi keesokan harinya atau mencoba pembelian online.

Beberapa pembeli juga mengeluhkan keterbatasan stok untuk ukuran tertentu, terutama emas ukuran kecil (1 gram dan 5 gram) yang paling banyak diburu oleh investor pemula.

Mengapa Warga Memilih Emas?

Lindung Nilai di Tengah Ketidakpastian

Perencana keuangan Andy Nugroho menyebut, lonjakan minat terhadap emas sangat masuk akal, apalagi di tengah ketidakpastian global. Emas dianggap sebagai safe haven, yakni instrumen yang nilainya relatif stabil bahkan saat krisis.

“Saat nilai rupiah fluktuatif dan suku bunga bank tak memberi imbal hasil besar, emas menjadi pilihan logis untuk jangka menengah hingga panjang,” jelasnya.

Strategi Investasi: Beli Emas Secara Bertahap

Terapkan Pola Rutin Tiap Bulan

Para ahli menyarankan metode dollar cost averaging (DCA), yaitu membeli emas secara rutin dan berkala setiap bulan, tanpa mempedulikan harga naik atau turun. Dengan strategi ini, investor bisa menyebar risiko dan tetap menjaga akumulasi nilai aset dalam jangka waktu lama.

Emas, Simpanan Masa Depan yang Kini Jadi Gaya Hidup

Meningkatnya minat masyarakat terhadap emas menunjukkan pergeseran cara berpikir soal keuangan. Jika dulu emas hanya dianggap simpanan orang tua, kini anak muda dan pelaku usaha mikro pun mulai melirik logam mulia ini sebagai bentuk investasi nyata.

Dari uang pensiun, hasil dagang, hingga gaji bulanan—semua mulai dialihkan ke emas. Meski harganya terus berfluktuasi, emas tetap menjadi simbol kestabilan yang dicari di tengah ketidakpastian zaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *